Hati-Hati! Mahalnya Tarif Wisata Tuban Bisa Jadi Bomerang


Mahalnya tarif wisata Tuban bisa menjadi boomerang di masa mendatang. Bisa jadi pengunjung enggan kembali berwisata di tempat tersebut. Harga wajar tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat.

Beberapa hari ini, marak bahasan tentang wisata di Tuban. Terlebih saat ini merupakan pekan liburan akhir - awal tahun. Jika dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi momentum menguntungkan bagi kawasan wisata Tuban.
Mahalnya tarif wisata tuban

Sayangnya, beberapa daerah wisata di Tuban menjadi sorotan bagi masyarakat di media sosial. Terutama terkait tarif yang tidak wajar. Seperti cuitan Maulana Rm (Silahkan klik link) dalam group Facebook Jaringan Informasi Tuban (JITU), tentang wisata Bukit Pelangi.

Menurut keterangan Maulana, saat mau masuk ke Bukit Pelangi, ditarik parkir dua kali. Bahkan sempat terjadi obrolan alot dengan petugas parkir.

"Dan saya tanya jawab tukang parkir kalau gak mau parkir ya gak usah masuk ato taruh luar katanya", ungkapnya.

Biaya masuk Rp 20.000, 00/ orang menurut keterangan dari petugas parkir. Tarif tersebut sudah bisa menikmati wahana di dalam.

Namun, realita tidak sesuai dengan penjelasan penjaga parkir. Menggunakan fasilitas wahana tetap ditarik biaya lagi.

Postingan tersebut sempat viral, hingga tembus ribuan komentar. Dalam beberapa komentar, mengungkapkan rasa kecewa terhadap tempat wisata tersebut, dan bahkan ada yang tidak mau berkunjung ke tempat tersebut.



  1. Keluhan Maulana Rm dan beberapa tanggapan lain. Grup fb JITU


Termasuk juga makanan dan minuman yang di jual di dalam area wisata tergolong mahal. Bahkan margin harga termasuk kategori tak wajar bila dibandingkan dengan di luar area wisata.

Tidak hanya di medsos saja, media online tuban juga menyoroti mahalnya tarif wisata Tuban. Seperti di wisata sumber air Kerawak (klik linknya) yang tembus angka Rp 50.000, 00 untuk parkir mobil saat musim liburan.

Dampak buruk mahalnya tarif wisata Tuban

Dilihat skala jangka pendek memang sangat menguntungkan jika penentuan tarif masuk, wahana, maupun makanan di area wisata di bikin mahal. Namun, hal ini bisa berdampak buruk ke jangka panjang.

Loyalitas pengunjung bisa jadi tidak terbentuk, sehingga enggan datang kembali tempat yang bersangkutan. Faktor harga juga sangat mempengaruhi loyalitas pengunjung.

Menurunnya jumlah pengunjung tentu menjadi sumber penurunan ekonomi sekitar area wisata. Mulai penjual makanan mengalami penurunan omzet, hingga tempat wisata tak lagi laku. Sehingga operasional tempat wisata jadi bobrok.

Bagaimana solusi terhadap tarif wisata Tuban yang mendapat sorotan "mahal" dari pengunjung?

Dengan adanya kejadian seperti ini, harusnya pihak pengelola wisata segera berbenah. 

Mulai mengkaji masalah patokan tarif. Cari perbandingan tarif dengan daerah lain sebagai referensi. Jangan asal pasang tarif.

Peningkatan kerja sama pihak pengelola dengan aparat kepolisian, untuk menindak tegas pelaku pungutan liar (pungli). Seperti kejadian di Bukit Pelangi, yang ternyata ada parkir ilegal sehingga pengunjung harus bayar dua kali.

Perlu diingat bahwa pengunjung yang datang bisa meningkatkan perekonomian Tuban sendiri. Bahkan juga pengunjung yang dari warga Tuban sendiri. Jika mereka berwisata di Tuban sendiri, tanpa harus keluar dari wilayah Tuban, maka perputaran uang akan masuk ke Tuban sendiri. Bisa dikatakan memperkaya Tuban. Apalagi mampu memicu pengunjung dari luar Tuban.

Oleh karena itu, harga yang terjangkau dan wajar perlu dipikir ulang oleh pengelola wisata setempat.
Mas Ito
Mas Ito Blogger, agropreneur

2 komentar untuk "Hati-Hati! Mahalnya Tarif Wisata Tuban Bisa Jadi Bomerang"

  1. Waduh keterlaluan menurutku kalo tarif parkir mobil sampai 50ribu, tidak semua yang punya mobil orang kaya, ada juga yang kredit dan makannya saja ngirit banget.

    Di daerah ku Tegal, tarif parkir motor 3 ribu dan mobil cuma 5 ribu biarpun dari pagi sampai siang di pantai alam indah (Pai), tapi memang kadang ada yang minta lagi, tapi dikasih 2 ribu dia juga mau.

    BalasHapus

  2. Bisa begitu yaa mas. Apa karena tuban masuk katagori jawa timur itu yang menyebabkan wisata jadi lebih mahal..😄😄

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan tinggalkan link hidup ya gaes.