Gaya Hidup Memaksa Manusia Untuk Bergaya Hingga Gaya-gayaan

Gaya hidup (life style) selalu hangat diperbincangkan. Di obrolan apapun. Bahkan di sudut desa sekalipun. Dimanapun. Kapanpun. Bagaimanapun.

Adanya gaya hidup ini membuat manusia untuk memilih gaya tersendiri, bahkan jadi gaya-gayaan.

Gaya hidup, terdiri dari banyak hal. Segala kebutuhan dan keinginan bisa menjadi gaya hidup. Makanan, pakaian, rumah, kendaraan, pekerjaan, bahkan juga pasangan, menjadi gaya hidup.

Kalau ditarik kesimpulan dan dikategorikan menjadi dua gaya hidup yang saling berlawanan, ada gaya hidup sederhana dan gaya hidup mewah.

Biar pembahasan tidak terlalu panjang, karena bisa dijabarkan menjadi banyak kategori lagi.

Sederhana itu biasa-biasa aja. Membeli dan mengadakan sesuatu sesuai dengan kebutuhan saja atau keinginan tapi dengan prioritas terpenting dulu.

Ilustrasi gaya hidup mewah yang kurang baik.

Kalau mewah, menuntut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sebisa mungkin, semua keinginan harus dipenuhi. Mobil masih layak fungsi harus diganti karena ada model baru. Hp, pakaian, dll juga sama seperti kasus mobil tersebut. Belum butuh tapi sudah harus dilakukan karena keinginan.

Yang sedikit bahaya adalah gaya hidup mewah. Saya katakan sedikit, karena jika dan hanya jika terjadi penurunan penghasilan dan tidak ada rem untuk gaya hidup, maka hancurlah harapan.

Banting tulang, bahkan banting setir. Hanya demi memenuhi gaya hidup mewah.

Memang, akan selalu ada solusi untuk memenuhi gaya hidup mewah. Jual jual dan jual.

Semua akan dijual habis-habisan untuk memenuhi hasrat.

Biasa makan di resto besar. Gak nongol sehari dicari gerombolan nongkrong. "Kemana aja loe gak kesini?"

Pasti malu kan ditanya gitu. Dikira gak punya duit.

Jual motor, lalu kredit yg baru. Buat nutupin aib duit yang melanda. Sisa uang hasil jual motor, buat nongkrong bareng gerombolan.

Begitu terus berulang-ulang.

Hidup semakin menanggung beban, aset berkurang.

Gaya hidup yang bikin bergaya hingga gaya-gayaan.





Mas Ito
Mas Ito Blogger, agropreneur

Tidak ada komentar untuk "Gaya Hidup Memaksa Manusia Untuk Bergaya Hingga Gaya-gayaan"