Sebuah Kisah Bersama Sayur Organik

Menjadi seorang pengusaha, sebelumnya tidak pernah terbersit sama sekali dalam benak saya.  Namun saat ini ternyata saya terjun dalam dunia usaha bidang pertanian. Dalam tulisan ini saya ingin berbagi sebuah kisah bersama sayur organik. Tentunya kisah tentang diri saya sendiri.

Dengan basic pendidikan yang hanya sampai SD, kedua orang tua mengharapkan kedua anaknya menjadi pegawai kantoran atau PNS. Mereka beranggapan bahwa kerja kantoran itu enak, gaji jelas tiap bulannya. Kerja juga di dalam ruangan, tidak perlu berpanas-panasan. Kalau PNS, ada jaminan masa depan karena ada dana pensiunan yang bisa dinikmati sekalipun sudah tidak bekerja. Terlebih karena beberapa saudara ada yang menjadi PNS, jadi terlihat hidup di zona nyaman, beda dengan orang tua saya yang hanya seorang petani dengan hasil yang tidak bisa diprediksi. Seiring bertambahnya usia dan pengetahuan, ternyata cita-cita saya semakin bertambah banyak, termasuk menjadi pengusaha. Sekarang menjajaki usaha bidang pangan dengan brand Orgo. Brand tersebut saya ambil dari istilah asing yang berarti tanpa bahan kimia sintetis. Dengan membawa brand tersebut, saya memulai usaha sayur organik.

Usaha sayur organik ini berawal pada tahun 2015 ketika saya dikenalkan oleh teman dengan pengusaha sayur organik. Waktu itu sempat gabung dengan sistem bagi hasil, tapi hanya bersifat sambilan saja karena saya juga mengajar di instansi swasta. Saya bagian budidaya di lahan pengusaha sayur organik tersebut, kemudian hasil akan dibeli oleh pengusaha tersebut. Namun karena kesibukan mengajar, saya berhenti kerjasama sebelum menikmati hasil kerja sama. Meski berhenti kerjasama, saya mencoba menerapkan konsep menanam organik di pekarangan rumah dengan polibag, namun untuk konsumsi sendiri karena tidak tahu pasar organik dimana. Waktu itu mulai menanam sawi di sepuluh polibag saja. Kegiatan menanam di pekarangan rumah menjadi rutinitas tiap pagi dan sore. Ketika berurusan dengan kebun, seolah lupa waktu, bahkan kadang saya terlambat untuk berangkat kerja.
Sebuah Kisah Bersama Sayur Organik

Sambil menjalankan rutinitas mengajar dan menanam di rumah, saya masih sering berkunjung ke pengusaha sayur organik. Namun saya amati, pengusaha tersebut sering pindah-pindah tempat. Hingga bulan september 2016, saya dihubungi oleh pemilik usaha sayur organik, untuk membangun bisnis bersama karena kesulitan menemukan partner. Waktu itu lahannya beralih ke Lawang. Sedangkan tempat tinggal saya di Bumiayu, kecamatan Kedungkandang. Lokasi yang sangat jauh. Sekitar satu jam perjalanan. Meski nasib usaha sayur organik tersebut bagai telur di ujung tanduk, saya menerima tawaran kerja sama. Saat itu, istri dan keluarga saya meragukan keputusan saya. Entah mengapa hati dan pikiran ingin sekali mendalami usaha organik tersebut. Terlebih ketika teringat nasib orang tua yang kesulitan untuk mendapatkan hasil dari pertanian, membuat saya ingin mendalami bidang pertanian dengan konsep berbeda. Konsep yang akan dijalankan adalah pertanian organik dari hulu ke hilir. Mulai tanam hingga sampai ke konsumen ditangani oleh tim dengan job masing-masing. Setahun berlangsung dengan berbagai trial-error, ternyata usaha tersebut harus benar-benar berhenti. Padahal saya sudah mati-matian terjun ke dalam usaha tersebut. Termasuk harus resign dari tempat mengajar dan benar-benar fokus dengan dunia pertanian organik tersebut.

Saya yang sebelumnya hanya mengenal budidaya, harus berjualan sendiri untuk menghidupi keluarga. Karena semua saya tangani sendiri mulai budidaya hingga mengantar sayur ke konsumen, semua keteteran terutama budidaya sayurnya. Merawat sayur organik harus intens tiap hari. Dengan segenap pertimbangan, budidaya saya tinggal penuh, dan saya memutuskan fokus ke penjualan. Permasalahan baru muncul, apa yang akan saya jual kalau tidak budidaya? Setelah berpikir lama, teringat dengan pak dhe saya yang juga punya usaha sayur organik tapi juga kembang kempis. Setelah saya bertemu beliau, kita sepakat bagi job, pak dhe bagian budidaya, saya penjualan. Perjuangan saya mulai terbayar dengan mendapatkan beberapa pelanggan tetap dari rumah tangga.

Pasti merasa bahwa sayur ini biasa seperti di supermarket yang harganya selangit. Jangan salah. Cobain dulu, jadi langganan tetap, konsumsi secara rutin pasti akan tahu perbedaannya. Keunikan sayur organik saya adalah, benar-benar tidak menggunakan bahan kimia sintetis dalam budidayanya, baik pupuk, pestisida, insektisida, hormon, dan lain-lainnya. Pupuknya menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk kandangpun saya pilih-pilih. Tidak semua kotoran hewan saya gunakan. Misalnya kotoran ayam potong atau petelur yang menggunakan hormon pertumbuhan dan vaksin, atau kotoran ayam yang disiram desinfektan sintetis juga tidak saya gunakan. Yang sering, menggunakan pupuk kompos dari daun dan pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing, kelinci.

Keunggulan kedua, sistem pertanian ini dari hulu ke hilir sehingga rantai jual tidak panjang. Hal ini akan berpengaruh ke harga yang relatif terjangkau dan harganya stabil. Ketiga, sayur sudah disuci dengan beberapa kali bilas dan dipacking rapi. Belanjanya pun cukup mudah karena tinggal menghubungi lewat whatsapp, sms, atau telfon. Tinggal sebut jenis sayur, nanti akan dikirim oleh kurir. Kalau ragu dengan kualitas sayur, juga bisa langsung datang ke lahan dan memanen sendiri sayurnya.

Sampai sejauh ini, pemasaran masih 90% online melalui website orgomedia.com dan toko.orgomedia.com, instagram (orgozone), fanpage facebook (orgo organik). Atau bisa langsung menghubungi saya ke nomor 082334757751.

Rencana lima tahun ke depan ingin membuat variasi produk olahan dari sayur-buah organik, kemudian ingin membuat minimarket sayur-buah organik beserta olahannya, dimana sayur dan buahnya diambil dari anggota kelompok sendiri. Selain itu juga ingin membuat semacam “sekolah” yang khusus untuk mengedukasi tentang usaha sayur organik. Saya inginnya masyarakat hidup sehat, apalagi bagi masyarakat kota yang sibuk bekerja, sehingga tidak sempat menyiapkan makanan sendiri. Dengan kesibukan mereka, tentu butuh makanan yang benar-benar sehat agar membantu stamina dan daya tahan tubuh. 

Singkat cerita tentang sebuah kisah bersama sayur organik saya rasa sampai disini dulu. Dukung terus tulisan saya dengan cara rajin membaca dan men-share-kan yang dirasa bermanfaat.

Mas Ito
Mas Ito Blogger, agropreneur

1 komentar untuk "Sebuah Kisah Bersama Sayur Organik"

  1. Hidup sukses cita-cita semua orang. Dimulai dengan mengkonsumsi makanan sehat - sayur organik.

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan tinggalkan link hidup ya gaes.