Terlalu Banyak Menggunakan Gadget Mampu Kurangi Produktivitas

Terlalu banyak menggunakan gadget rupanya dapat menimbulkan dampak negatif bagi pengguna, termasuk berkurangnya produktivitas. Jenis gadget yang sampai saat ini merajai pasar adalah telefon pintar atau sering disebut smart phone. Semua kalangan seakan sudah candu dengan jenis gadget satu ini.

Terlalu banyak menggunakan gadget mampu kurangi produktivitas
Ilustrasi candu gadget: riautrust.com

Raja gadget masa kini adalah smartphone. 

Smartphone atau telefon pintar mampu mengambil alih tiap unit kebutuhan manusia. Hampir setiap kebutuhan manusia ditunjang oleh aplikasi yang berbasis android. Misalnya butuh menghitung, ada aplikasi kalkulator. Butuh jualan, ada aplikasi toko online semacam lazada, olx, dll. 

Hebatnya smartphone tersebut menjadi pilihan masyarakat untuk menunjang kegiatannya. Dari pada harus membeli alat yang hanya berfungsi untuk menunjang satu kegiatan, lebih baik beli satu alat (smartphone), tapi bisa untuk menunjang banyak kegiatan. Kalau beli kalkulator untuk menunjang penghitungan saja, lebih baik membeli smartphone tang bisa di pasang aplikasi kalkulator. Perlu penunjang dalam berbahasa juga tinggal pasang aplikasi kamus. 

Penggunaan gadget secara berlebih mampu kurangi produktivitas.

Seperti yang saya katakan, bahwa gadget yang sedang digandrungi semua lapisan masyarakat adalah smartphone. Handphone dengan sistem android rupanya bisa menampung semua hal yang dibutuhkan masyarakat.

Namun, tetap perlu waspada dengan adanya smartphone tersebut karena bisa jadi pisau bermata dua. Jika bisa memanfaatkan sebagaimana mestinya, tentu akan mendatangkan banyak manfaat untuk manusia. Namun, penggunaan berlebih dapat mematikan produktivitas dan kreativitas. 

Ilustrasi sederhana yang bisa saya jabarkan seperti berikut. Menggunakan smartphone dengan aplikasi kalkulator memang simpel tanpa harus numpuk barang penunjang kebutuhan, tapi penggunaan secara berlebih dapat mematikan produktivitas dan kreativitas. Menghitung berbagai pola matematika buka aplikasi kalkulator, lama-lama semakin malas untuk berhitung dan menjadi ketergantungan dengan aplikasi kalkulator dalam smartphone.

Ketergantungan tersebut akan berpengaruh terhadap kemauan dan budaya belajar tiap manusia sehingga manusia akan semakin malas sebagai tanda produktivitas dan kreativitas juga akan menurun.

Batasi anak bercengkerama dengan gadget merupakan solusi terbaik.

Untuk mengurangi dampak negatif penggunaan gadget adalah dengan membatasi anak dalam bercengkerama dengan gadget. Kenali gadget mana yang cocok untuk usia anak, aplikasi apa yang cocok, berapa lama anak harus bercengkerama dengan gadget, dan apa kegiatan positif yang bisa menggantikan kegiatan dengan gadget.

Langkah ini memang sulit, terlebih orang tua jaman sekarang segala aktivitas berhubungan dengan gadget. Oke, orang tua bisa meninggalkan aplikasi-aplikasi seperti game, kalkulator, dll. Namun aplikasi jejaring sosial seperti whatsapp sulit dihindari, karena komunikasi dari whatsapp menjadi wajib terutama mereka yang bekerja dalam suatu instansi. Bahkan mereka yang tidak memiliki whatsapp bisa dianggap orang jadul yang bisa menghambat kerjaan.

Ilustrasi puasa gadget sebagai solusi mengurangi candu gadget: kaskus.co.id

Meski begitu tetap bisa diusahakan agar orang tua bisa memberi contoh membatasi penggunaan gadget pada anak. Solusi terbaik adalah mengikuti aturan 1821 seperti sosialisi dari kominfo, dimana mulai jam 18.00 - 21.00, orang tua harus mendampingi anak. Hal tersebut akan menggantikan interaksi antara anak dengan gadget sehingga terbentuk family time yang berkualitas.
Mas Ito
Mas Ito Blogger, agropreneur

2 komentar untuk "Terlalu Banyak Menggunakan Gadget Mampu Kurangi Produktivitas"

  1. Betul kang jasmito, karakter anak juga dapat kita kontrol agar tidak menjadi anak yg ugal-ugalan, menanykan problematika dalam sekolah, atau lainnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naahh itu dia kang. Penting sekali puasa gadget

      Hapus

Posting Komentar

Jangan tinggalkan link hidup ya gaes.