2 Faktor Utama Penyebab Kehadiran Anak Adalah Ujian


Kehadiran anak adalah ujian, ungkapan yang sering terlontar dari orang tua murid-murid saya. Wali murid tersebut sering dipanggil ke sekolah karena si anak melakukan beberapa pelanggaran dengan batas point yang mengharuskan untuk memanggil orang tua guna mencari solusi bersama akan sikap anak yang menyimpang.  Berbagai faktor dapat menyebabkan anak sering melakukan tindakan menyimpang, antara lain faktor ibadah, keluarga, pendidikan, dan pergaulan.

Wali murid yang menganggap kehadiran anak adalah ujian, jika si anak sulit untuk diatur atau istilahnya dableg. Beberapa contoh sikap dableg antara lain berpacaran tanpa batas, sering pulang malam, tidak mau beribadah, tidak mau belajar, dan lain sebagainya.  Wali murid yang dipanggil biasanya sering bercerita panjang lebar tentang kisah kebiasaan anak mereka yang heboh dalam melakukan tindakan-tindakan menyimpang.

Berdasarkan cerita yang di ungkapkan beberapa wali murid, saya dapat menyimpulkan bahwa penyebab munculnya perilaku menyimpang adalah sebagai berikut. Penyebab pertama adalah faktor keluarga. Kadang ada anak yang tindakannya sulit dikendalikan. Malasnya amit-amit dah. Absen bolong-bolong. Shalat tidak mau. Apalagi mengerjakan tugas sekolah. “No”, tugas sekolah. Setelah ditelusuri hal tersebut berawal ketika si anak tahu bahwa  orang tuanya bertengkar dan berlanjut ke perceraian. Bahkan tak jarang, si anak mengetahhui penyebab perceraian adalah perselingkuhan orang tua. Anak menjadi down dan merasa tidak ada yang peduli dengan dirinya lagi. Sehingga ada perasaan buat apa melakukan usaha keras kalau dalam hidup mereka tidak ada yang dibanggakan.

Faktor keluarga lain adalah orang tua yang terlalu sibuk bekerja sehingga tidak sempat mengurus anak, dan bahkan menitipkan anak ke mbah (kakek-nenek) mereka. Anak dengan kasus seperti ini biasanya sering melakukan tindakan penyimpangan karena kurangnya kasih sayang orang tua. Beda lho antara kasih sayang orang tua dengan kasih sayang orang lain.

Faktor kedua yang sering menjadi penyebab kehadiran anak adalah ujian adalah pergaulan. Beberapa orang tua kadang terlalu lengah dan tidak pilih-pilih dalam menentukan teman si anak. Dengan siapa dan pada waktu yang bagaimana, si anak tidak dikontrol dalam bergaul. Mau dengan anak punk, mau dengan teman yang berbeda jenis, mau pagi, mau siang, mau malam, anak dibebaskan bergaul. Kondisi ini yang kadang memicu masalah dengan diri anak. Teman yang tidak tepat menjadikan anak tertular dengan kebiasaan buruk teman mereka.


Tulisan tentang kehadiran anak adalah ujian yang saya tulis ini berdasarkan pengalaman pribadi ketika menangani anak didik saya di sekolah. Sebenarnya masih banyak faktor lainnya yang belum saya tuliskan. Dua faktor yang saya sebutkan adalah faktor paling utama. Kedua faktor tersebut yang paling sering memicu anak melakukan penyimpangan hingga kehadiran mereka dianggap sebagai ujian.
Mas Ito
Mas Ito Blogger, agropreneur

13 komentar untuk "2 Faktor Utama Penyebab Kehadiran Anak Adalah Ujian"

  1. Anak adalah karunia, semoga jadi kluarga yg berkah...

    BalasHapus
  2. jangan membuat anak itu pesimis, apapun kelebihan mereka adalah anugerah.. yang penting orang tua mengarahkan untuk mereka dengan cara yang baik. selalu berikan arahan yang agar tidak salah pergaulan.

    BalasHapus
  3. Semoga anak-anak kita menjadi anak yang shalih shalihah.. Amin

    BalasHapus
  4. Semoga kelak saya juga dianugerahi anak yang sholeh dan sholehah. Aamiin

    BalasHapus
  5. Terkadang kita terjebak dengan kata ujian yang lebih mengkorelasikannya dengan hal buruk seperti bencana atau malapetaka. Semoga kita tidak salah mengartikannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Nakal itu relatif. Kadang kreatif dibilang nakal

      Hapus
  6. Anak adalah anugerah dan ujian untuk orang tua agar menjadi seorang yang amanah.

    BalasHapus
  7. semoga anugerah anak, menjadi barokah...

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan tinggalkan link hidup ya gaes.